KEAJAIBAN BUAH MERAH
Tanaman buah merah adalah tanaman yang masih satu famili dengan tanaman pandan. Pandanus conoideus ini di habitat aslinya (Pulau Papua) tumbuh dari daratan rendah dekat pantai sampai dataran tinggi. Bahkan, dilereng pegunungan Jayawijaya di ketinggian 2.500 m dpl. Tanaman kayu ini tumbuh bercabang sampai mempunyai 5 cabang. Daunnya berbentuk pita yang pinggir-pinggirnya berduri-duri kecil. Tinggi tanaman bisa mencapai 51 meter. Akarnya berbentuk akar udara yang menggantung sampai ketinggian 1 meterdari pangkal batang. Tanaman ini berbuah saat berumur 3 tahun sejak ditanam. Buah merah umumnya berbentuk panjang lonjong atu persegi. Panjang buah 30-120 cm. Diameter buah 10-25 cm. Buah ini umumnya berwarna merah, merah kecoklatan, dan ada pula yang berwarna kuning. Kulit buah bagian luar menyerupai buah nangka. Kulit buah ini terdiri dari kumpulan biji yang tersusun di empulur atau hati yang berada di bagian dalam buah.
Di Papua, beberapa daerah yang menjadi sentra buah merah adalah daerah-daerah yang berada di sepanjang lereng peeunungan Jayawijaya. Di antaranya Kelila, Bokondini, Karubaga, Kobakma, Kenyam, dan Pasema.
Efek Samping Mengonsumsi Buah Merah
Seperti halnya jamur dan obat-obatan modern, pemanfaatan sari buah merah untuk membantu proses penyembuhan penyakit juga meempunyai efek samping. Sampai saat ini, secara empiris efek samping yang ditimbulkan setelah mengonsumsi sari buah merah adalah lemass, mual dan mengantuk. Rasa mengantuk ini disebabkan oleh efek sedatif atau penenang dari buah meerah. Ada pula yang merasakan gatal-gatal ditenggorok dan mengalami diare. Rasa gatal dan diare disebabkan sari buah merah yang dikonsumsi kotor atau kurang higienis dan banyak mengandung bakteri akibat pengolahannya salah. Efeek lain mengonsumsi sari buah merah yang ditemukan meenyerupai efek pijat refleksi.
Efek yang paling berbahaya adalah jika penderita terlalu banyak mengonsumsi sari buah merah atau over dosis. Tokoferol yang terkandung di dalam buah merah mempunyai efek mengencerkan darah. Karenanya, pasien atau konsumen yang mengonsumsi buah obat-obatan sejeenis warfarin, seperti Aspirin, Ascardia, atau Aspilet. Hal ini disebabkan warfarin juga mempunyai efek mengencerkan darah.
Mengonsumsi buah merah bersama warfarin bisa bermanfaat sangat bagus untuk penderita blood clotting (darah kental), teekanan darah tinggi atau stroke akibat penggumpalan darah, tetapi jika ber lebihan bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah.
Cara Mengonsumsi Sari Buah Merah
Kandungan senyawa yang berfungsi untuk pengobatan dalam buah merah dan sari buahnya berbeda-beda. Pada buah segar tergantung dari tingkat kematangan dan tempatt hidupnya. Pada sari buahnya tergantung pada proses pembuatannya. Perbedaan mencolok teruttama pada kandungan tokoferol dan betakarotennya. Kedu senyawa ini akan larut dalam prosespemasakannya menggunakan panas yang tinggi ddalam waktu yang lama.
Disebabkan perbedaan kandungan senyawa aktif ini, sampai sekarang belum ada patokan baku tentang dosis yang tepat dalam mengonsumsi sari buah merah. Saat ini ada yang mengonsumsi satu sendok makan dengan interval 2-3 kali sehari dan ada pula yang mengonsumsi satu sendok teh dengan interval 2-3 kali sehari. Meskipun demikian, penderita suatu penyakit disarankan mengonsumsisari buah merah sebanyak satu sendok teh, 2-3 kali sehari dan orang yang sehat sebanyak satu sendok teh, 1-2 kali sehari.
Buah Merah Membantu Proses Penyembuhan Aneka Penyakit.
• Kanker dan Tumor
• HIV/AIDS
• Darah Tinggi
• Asam Urat
• Stroke
• Gaangguan pada Mata
• Herpes
• Dibetes Mellitus
• Osteoporosis
• Ambeien
• Lupus, dll.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar